-
Mesin Mobil Overheating
-
Air Radiator Habis
-
Bocor pada Selang Input Radiator
-
Tetesan Air di Bawah Radiator
-
Karat di Permukaan Radiator
-
Lumpur di Tutup Radiator
-
Kipas Radiator Tidak Berputar
Tanda-Tanda Radiator Mobil Anda Bermasalah
Radiator mobil mengandung cairan atau air yang bertugas mengatur suhu pada mesin, memastikan mesin dapat beroperasi dengan aman dan. Kerusakan pada radiator dapat menghambat performa mesin dan bahkan menyebabkan kerusakan serius.
Jika kerusakan pada radiator diabaikan dalam jangka waktu yang lama, dampaknya dapat merambat ke komponen mesin lainnya. Maka dari itu, waspadalah apabila Anda menemukan berbagai tanda kerusakannya.
Tanda-Tanda Radiator Mobil Bermasalah
Kerusakan pada radiator tidak hanya mengakibatkan gangguan pada sistem pendingin mesin, tetapi juga akan menyebabkan indikator mesin terus berada di zona merah.
Pada tingkat kerusakan yang parah ini, mobil bisa mogok saat dikendarai. Inilah ciri atau tanda-tanda radiator rusak yang harus Anda waspadai.
Overheat adalah keadaan dimana mesin mengalami pemanasan berlebihan, dan salah satu penyebabnya adalah radiator mobil rusak.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh kipas radiator yang tak berjalan normal, air radiator habis, atau sistem sirkulasi di dalam radiator sumbat atau bocor.
Penyebab kemungkinan habisnya coolant bisa jadi karena kebocoran pada sistem pendingin mesin. Kebocoran itu bisa terjadi akibat benturan, adanya karat, atau sambungan lepas.
Freepik.com
Disarankan untuk rutin memeriksa volume air dalam radiator, terutama pada tangki cadangan. Jika tingkat coolant turun terlalu cepat, kemungkinan ada masalah dengan radiator.
Pada umumnya, saluran input berada di bagian atas tangki radiator, berfungsi untuk mengalirkan air panas dari mesin ke radiator. Apabila proses pendinginan berjalan dengan lancar, tidak akan muncul masalah.
Saat selang input radiator tersumbat, tekanan pada selang input radiator meningkatkan dan menyebabkan kebocoran. Jika Anda sering mengalami masalah kebocoran pada selang input, kemungkinan besar masalah utamanya terletak di dalam radiator.
Cara paling sederhana mengidentifikasi kerusakan radiator adalah dengan memeriksa apakah ada tetesan air di bawah mobil.
Berhati-hatilah saat membedakan antara tetesan air dari radiator dengan air pembuangan AC yang biasanya muncul di bawah pembatas antara kabin dan ruang mesin mobil.
Permukaan radiator itu terhalang kondensor AC di bagian depan dan fan di bagian belakang. Tapi, Anda masih dapat mencari celah di sekitar fan untuk melihat permukaan radiator. Ambil senter untuk mendeteksi adanya korosi atau rembesan air.
Kedua tanda tersebut dapat menjadi petunjuk kerusakan radiator. Cara lainnya, perhatikan penampang bagian bawah tangki radiator dari arah kolong mobil.
Jika air radiator jarang diganti, risiko kerusakan meningkat. Misalnya, muncul endapan lumpur yang dapat menyumbat saluran radiator. Buka tutup radiator saat mesin mobil dingin untuk pemeriksaan maksimal.
Apabila ada lumpur di tutup atau di leher radiator, bisa jadi ini tanda bahwa perlu dilakukan pengurasan air radiator untuk mencegah kerusakan parah. Selain lumpur, lumut juga perlu diantisipasi.
Dua hal itu bisa menghambat sistem sirkulasi radiator. Maka dari itu, lakukan pengurasan secara rutin.
Beberapa masalah yang dapat menyebabkan kipas radiator tidak berputar adalah pemasangan kipas terbalik atau kipasnya yang rusak.
Saat kipas rusak, kondisi overheating bisa terjadi, yang nantinya memicu bahaya lain. Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya bawa mobil ke bengkel resmi untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat atas rusaknya radiator mobil.