Pentingnya Mengenal Jenis-Jenis Oli Mobil dan Jenis Mesinnya

Sebagai pemilik kendaraan, Anda pasti sudah tidak asing dengan oli mobil yang berperan penting dalam menjaga performa mesin. Namun, tahukah Anda bahwa ada berbagai jenis oli dengan karakteristik berbeda?
Mulai dari oli mineral hingga sintetik, setiap jenis memiliki keunggulan dan fungsi tersendiri. Memilih oli yang tepat akan membantu mesin bekerja lebih efisien dan tahan lama.
Selain jenisnya, oli juga dibedakan berdasarkan tingkat kekentalan atau viskositas. Viskositas ini menentukan seberapa baik oli melumasi mesin dalam berbagai suhu.
Misalnya, oli dengan kode 10W-40 berarti memiliki kekentalan berbeda saat suhu dingin dan panas. Dengan memahami perbedaan ini, Anda bisa memilih pelumas yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan.
Jenis-Jenis Oli Mobil Berdasarkan Viskositas
Viskositas oli adalah faktor krusial yang memengaruhi kinerja pelumas di dalam mesin. Berikut beberapa standar yang digunakan untuk mengukur kekentalan oli:
-
Kode Oli SAE
Society of Automotive Engineers (SAE) menentukan standar viskositas oli secara internasional. Kode seperti 5W-30 atau 10W-40 menunjukkan kemampuan oli beradaptasi dengan suhu.
Angka sebelum "W" (Winter) menandakan kekentalan saat suhu rendah, sedangkan angka setelahnya menunjukkan kekentalan saat mesin panas. Semakin kecil angka di depan, semakin baik oli mengalir di cuaca dingin.
-
Kode Oli API
American Petroleum Institute (API) mengukur kualitas oli berdasarkan performanya. Kode seperti "SN" atau "CH" terdiri dari huruf pertama yang menunjukkan jenis mesin (S untuk bensin, C untuk diesel), dan huruf kedua menunjukkan kualitas—semakin dekat ke Z, semakin baik.
-
Kode Oli JASO
Japanese Automotive Standard Organization (JASO) lebih umum digunakan untuk motor, tetapi beberapa oli mobil juga mengikuti standar ini.
Kode seperti MA atau MB menunjukkan tingkat gesekan oli, yang penting untuk mesin dengan kopling basah atau kering.
Jenis Oli Mobil Berdasarkan Sumber
Selain viskositas, oli juga dikategorikan berdasarkan bahan pembuatnya. Berikut penjelasannya:
-
Oli Mineral
Terbuat dari minyak bumi murni, oli mineral cocok untuk kendaraan lama atau mesin sederhana. Harganya lebih terjangkau, tetapi kurang stabil di suhu ekstrem dibanding oli sintetik.
-
Oli Semi Sintetik
Gabungan antara oli mineral murni dan bahan sintetik membuat oli semi sintetik menawarkan performa yang lebih unggul dibandingkan oli mineral konvensional.
Dengan komposisi sekitar 50% bahan mineral dan 50% bahan sintetik, oli jenis ini memberikan perlindungan lebih optimal untuk mesin kendaraan Anda.
Dibandingkan oli mineral, semi sintetik memberikan perlindungan lebih baik terhadap keausan mesin sekaligus membantu menjaga kebersihan komponen internal.
Namun tetap lebih ekonomis daripada oli full sintetik, menjadikannya pilihan tepat untuk perawatan berkala kendaraan Anda.
-
Oli Sintetik
Dibuat melalui proses rekayasa kimia yang canggih, oli sintetik dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal pada mesin kendaraan Anda.
Berbeda dengan oli mineral yang berasal dari bahan alam, oli sintetik disusun dari senyawa buatan yang dimodifikasi secara khusus. Hal ini membuatnya memiliki stabilitas yang sangat tinggi, baik dalam suhu ekstrem maupun kondisi kerja berat.
Salah satu keunggulan utama oli sintetik adalah ketahanan terhadap oksidasi. Artinya, oli jenis ini tidak mudah terdegradasi atau mengental meski digunakan dalam jangka waktu lama.
Selain itu, molekulnya yang lebih seragam memungkinkan pelumasan yang lebih konsisten, mengurangi gesekan antar komponen mesin, dan pada akhirnya memperpanjang usia pakai mesin.
Kesimpulan
Memahami jenis oli berdasarkan viskositas dan sumber bahannya membantu Anda merawat mesin dengan optimal. Pastikan selalu memilih oli yang sesuai rekomendasi pabrikan untuk menghindari kerusakan dini.
Untuk perawatan berkala dan rekomendasi oli mobil terbaik, kunjungi Suzuki Cinta Damai. Dapatkan layanan profesional dan produk original untuk menjaga performa kendaraan Anda tetap prima!