Efek Perjalanan Jauh pada Ban Mobil dan Cara Mengatasinya

icon 17 March 2025
icon Admin

Kondisi ban mobil pasca digunakan dalam perjalanan jauh tentu wajib Anda periksa kembali lebih detail. Pasalnya, ketika Anda menempuh perjalanan jauh, kondisi ban pasti tidak sebagus awal sebelum melakukan perjalanan.

Maka dari itu, agar penggunaan selanjutnya optimal, Anda harus mengecek kembali kondisi ban. Berikut ini efek perjalanan jauh pada komponen ban dan cara mengembalikan kondisi ban seperti semula demi kenyamanan Anda berkendara! Mari kita simak bersama-sama.

Efek Perjalanan Jauh pada Ban Mobil, Waspadai!

Ketika melakukan perjalanan jauh dengan mobil, Anda tidak hanya memerhatikan kondisi fisik, tetapi juga kondisi mobil. Begitu pula ketika Anda selesai melakukan perjalanan jauh. Tidak hanya fisik Anda butuh recovery, mobil Anda juga harus diperhatikan kondisinya.

Salah satu komponen paling rentan terdampak pasca berkendara jarak jauh adalah komponen ban. Berikut ini hal yang dapat terjadi pada ban kendaraan Anda karena terlalu lama dibawa berkendara, yaitu:

  • Muncul Ban Benjol

Penyebab munculnya ban benjol adalah ban yang sering terkena benda tajam atau tekanan udara yang tidak sesuai. Kondisi ban benjol sering dialami pemilik mobil pasca menempuh jarak jauh.

Pasalnya, ketika berkendara jarak jauh, mobil Anda pasti melewati berbagai macam jenis kondisi jalan. 

Misalnya, ban melindas batu, beling, jalan berlubang, dan sebagainya. Kondisi-kondisi tersebut yang dapat membuat ban benjol pasca menempuh perjalanan jauh.

  • Permukaan Ban Aus

Efek perjalanan jauh pada ban adalah menjadikan permukaan ban aus. Hal ini dikarenakan mobil yang tidak berhenti melakukan perjalanan. Jika permukaan ban sudah aus, Anda patut waspada karena dapat berpotensi ban selip, terutama di jalan yang licin.

Ban kendaraan yang mengalami keausan juga dapat dipengaruhi oleh faktor usia ban. Maka dari itu, satu-satunya cara untuk mengatasi permukaan ban yang aus adalah mengganti ban lama dengan ban yang baru.

  • Rotasi Ban Berubah

Setelah melakukan perjalanan yang jauh, dampak yang paling signifikan pada ban adalah rotasi ban yang berubah. Ban kendaraan yang sering terpapar permukaan jalan pasti akan memiliki rotasi yang berbeda.

Perlu Anda ketahui bahwa rotasi ban berpengaruh pada distribusi penerimaan beban agar daya tahan ban dapat lebih maksimal. Idealnya, pemilik mobil wajib melakukan rotasi ban ketika mobil sudah menempuh jarak 10.000 km.

  • Tekanan Angin Berkurang

Berkurangnya tekanan angin pada ban juga menjadi efek pasca menempuh perjalanan jauh. Tekanan angin yang berkurang biasanya memiliki ciri-ciri ban kempes dan mobil berat untuk dikendarai. Jika hal ini terjadi, sebaiknya Anda segera memompa ban.

Isi tekanan angin ban dengan ukuran yang ideal agar mobil lebih nyaman dikendarai. Manfaat mengisi tekanan ban sesuai dengan bawaan pabrik, selain meningkatkan keamanan, juga meningkatkan kenyamanan Anda ketika berkendara.

  • Ban Mengalami Bocor

Terakhir, perlu Anda waspadai efek perjalanan jauh pada kondisi ban kendaraan Anda. Potensi ban mengalami kebocoran akan lebih tinggi setelah ban dibawa untuk perjalanan jauh.

Hal ini dikarenakan gesekan ban yang terus menerus atau ketika di perjalanan ban menginjak benda tajam dapat mengakibatkan ban bocor. Jika sudah begini, hal yang perlu Anda lakukan adalah mengganti ban dengan ban serep.

Berikan Perawatan Ekstra untuk Ban Mobil Anda

Merawat ban sebelum dan sesudah perjalanan jauh sangat penting. Pertama, Anda dapat memeriksa secara detail tekanan angin pada ban dan memeriksa usia ban kendaraan yang Anda miliki. Jika usia ban sudah terlalu tua, sebaiknya ganti dengan ban baru.

Hal ini demi keselamatan Anda dalam perjalanan. Selain itu, rutin melakukan rotasi ban juga menjadi perawatan ekstra agar kondisi ban tetap optimal setelah menempuh jarak jauh. Itulah pentingnya Anda melakukan servis rutin di bengkel resmi terbaik.